Rabu, 26 September 2007

Rokok Pak Tani





Jenis Rancangan: Kemasan
Jenis Produk: Rokok
Nama Produk: Rokok Cap Pak Tani
Nomor daftar legal: 74298
Visual Tampak: Background yang digunakan setengah berwarna putih dan setengahnya lagi berwarna coklat. Kemudia pada tengah-tengah kemasan terdapat ilustrasi pak tani sedang memegang cangkul dengan situasi persawahan. Warna yang digunakan dominan coklat, dengan warna kuning pada merk "Pak Tani"

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung.

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Desain kemasan rokok ini amat sederhana, dengan hanya menggunakan dua warna, yaitu coklat dan putih. Sehingga kemasan ini terlihat sangat kaku.

Sarung Tenun Cap Gadjah Kursi




Jenis Rancangan: Label

Jenis Produk: Pakaian

Nama Produk: Sarung Tenun Cap Gadjah Kursi

Nomor Daftar legal: 231030

Visual Tampak: Pada label ini dominan menggunakan warna hitam pada background. Pada bagian tengah label terdapat ilustrasi gajah dan kursi. Warna font berwarna putih.

Sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa/tabung. Ini adalah arti dasar dari sarung yang berlaku di Indonesia atau tempat-tempat sekawasan. Dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah).


Kain sarung dibuat dari bermacam-macam bahan: katun, poliester, atau sutera. Penggunaan sarung sangat luas, untuk santai di rumah hingga pada penggunaan resmi seperti ibadah atau upacara perkawinan. Pada umumnya penggunaan kain sarung pada acara resmi terkait sebagai pelengkap baju daerah tertentu.


Motif kain sarung yang umum adalah garis-garis yang saling melintang. Namun demikian, sarung untuk pakaian daerah dapat pula dibuat dari bahan tenun ikat, songket, serta tapis.

Tay Pin San



Jenis Rancangan: Kemasan

Jenis Produk: obat tradisional

Nama produk: Tay Pin San

Nomor Daftar Legal: TR.791200971

Visual Tampak: Background yang digunakan berwarna biru gelap. Pada sebelah kiri atas kemasan terdapat ilustrasi kupu-kupu berwarna kuning merah. Warna font merah, kuning, dan putih. Pada pinggiran kemasan terdapat corak kotak-kotak merah-putih.

Komposisi:

Viticis Cannabifoliae Fructus 150 mg

Galangae Rhizoma 280 mg

Patchouli Herba 300 mg

Menthae Herba 400 mg

Angelicae Anomala Radix 120 mg

Glycyrrhizae Radix 400 mg

Coptidis Rhizoma 200 mg

Elsholtziae Herba 150 mg

Obat puyer dibagi menjadi dua. Pertama, puyer yang dikemas dalam kemasan khusus oleh pabrik farmasi untuk orang dewasa, seperti puyer sakit kepala. Kedua, puyer yang merupakan campuran obat dengan dosis tertentu.

Obat puyer dibuat dari bahan aktif berbentuk serbuk atau bisa juga merupakan hasil gerusan atau blenderan tablet. Hasilnya dapat ditimbang dengan timbangan khusus sesuai dosis yang diminta atau dibagi sama banyak.

Keuntungan lainnya, puyer lebih mudah diserap dan dialirkan pembuluh darah ke seluruh tubuh ketimbang tablet. Ini karena tubuh tidak perlu "memecah" (mendisintegrasi) puyer di lambung seperti halnya tablet, tapi langsung disolusi (dilarutkan) untuk kemudian diabsorpsikan dan disalurkan ke seluruh tubuh.


Berbeda dengan puyer kemasan khusus oleh pabrik yang bisa bertahan bertahun-tahun, puyer dalam kemasan kertas hanya aman dikonsumsi dalam hitungan hari atau paling lama satu bulan. Obat antibiotika berbentuk puyer, misalnya, sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 7 hari, sedangkan obat penurun panas umumnya memiliki daya tahan hingga satu bulan.


Cara penyimpanan juga berpengaruh terhadap lamanya daya tahan obat. Puyer sebaiknya disimpan di dalam kotak plastik berwarna gelap hingga sinar matahari tidak bisa menembus langsung. Asal tahu saja, sinar matahari bisa merusak kandungan obat. Tambahkan juga silica gel (serbuk pengering) dalam kantung khusus agar kondisi udara lembab tidak sampai merusak obat. Simpan obat dalam kondisi sejuk (15-20 derajat Celcius). Hindarkan pula menyimpan obat puyer di dalam kulkas.


Selain melihat waktu kedaluwarsa, obat puyer juga sebaiknya tidak dipakai jika ada perubahan warna, misalnya, warna putih obat berubah menjadi kuning. Juga jangan digunakan jika obat itu disimpan lebih dari satu bulan.

Anggur Kolesom Cap Orang Tua




Gambar atas:
daun ginseng (kolesom)



Jenis Rancangan: Label

Jenis Produk: Minuman kesehatan

Nama Produk: Anggur Kolesom Cap Orang Tua

Nomor Daftar Legal: MD. 10011007605

Visual Tampak: Background yang digunakan berwarna kuning terang. Di tengah-tengah label terdapat ilustrasi orang tua yang berjenggot, seorang gadis yang membawa botol, dan seorang anak yang membawa buah persik. Disamping kiri kanan ilustrasi terdapat gambar buah anggur dan ginseng. Sedangkan merek terdapat di bagian atas label dengan dasar berwarna merah dan font berwarna putih.


Produk ini diperuntukkan bagi laki-laki dengan komposisi terdiri dari hasil fermentasi anggur, karamel, gula pasir, spirit anggur(essence anggur), air, dan ekstrak kolesom. Selain itu secara kimia, "Anggur Kolesom" mengandung Kalsium dan Ferrum (zat besi), yang masing-masing sebesar Ca 28 mg dan Fe 0.8 mg. Kalsium memiliki khasiat untuk membantu perkembangan tulang dan gigi yang kuat sedangkan Ferrum berkhasiat untuk membantu pembentukkan sel darah merah.


Perjalanan di Indonesia berawal pada tahun 1948 ketika penerimaan masyarakat terhadap minuman kesehatan tradisional semakin meluas. Untuk memenuhi kebutuhan ini sebuah pabrik dibangun di Semarang, lalu di Jakarta dua tahun kemudian.


Sejalan dengan berkembangnya usaha dan kebutuhan masyarakat, pun membangun berbagai fasilitas produksi serta unit usaha baru, dimulai dengan pasta gigi dan sikat gigi dengan merek FORMULA.


Pada tahun 1985 membentuk holding company dengan nama ADA, singkatan dari Attention, Direction and Action. Di bawah bendera ADA pengembangan usaha dan diversifikasi produk pun terus berlanjut. Peningkatan kapasitas produksi yang terus menerus berlangsung dan bertambahnya produk yang dihasilkan membutuhkan tim penjualan yang solid. Untuk menangani dan menguasai jalur distribusi dalam penyebaran produk-produk ini, Manajemen menunjuk P.T. Arta Boga Cemerlang sebagai distributor tunggal di Indonesia. Penetrasi produk-produk ke pasar tradisional maupun modern ditangani dan dikelola dengan baik oleh Arta Boga Cemerlang.


Pada tahun 1995 ADA kembali berganti nama menjadi ORANG TUA. Merek ORANG TUA yang sarat nilai historis ternyata telah mengakar dalam masyarakat Indonesia, sehingga menjadi salah satu keunggulan dalam memposisikan dirinya di tengah masyarakat. Di lain sisi, kata ORANG TUA itu juga identik dengan minuman kesehatan tradisional yang sudah tertanam di benak konsumen. Oleh karena itu revitalisasi nama dan logo dirasa perlu dilakukan sejalan dengan strategi pengembangan bisnis yang memasuki bisnis consumer goods.


Label ini sangat mengandung unsur-unsur yang berasal dari China. Contohnya, background dominan menggunakan warna kuning dan merah. Kemudian karakter orang tua, gadis dan anak-anak yang menggunakan pakaian khas China.



Apa Kolesom itu??

LEBIH DEKAT DENGAN DAUN GINSENG


Kolesom Jawa (Talinum crassifolium) atau yang lebih populer dengan sebutan daun ginseng sebenarnya sudah lama kita kenal. Bahkan Anda mungkin sudah sering mengkonsumsinya dalam menu sehari-hari kita.Tanaman herba menahun bukan genus Panax seperti ginseng yang digunakan untuk obat-obatan. Daun ginseng ini adalah tanaman perdu yang tumbunya semi menjalar dan bisa mencapai tinggi 60 cm. Daunya oval berwarna hijau mengkilat. Berbunga majemuk dengan kelopak berwarna pink. Tanaman sangat mudah dikembang biakan, baik dengan biji maupun setek batang. Asal medianya gembur, cukup humus dan tidak tergenang air, tanaman ini bisa tumbuh subur. Kolesom jawa juga cantik di tanam dalam pot sebagai tanaman hias karena bentuk daun dan bunganya menarik.


Semua bagian tanaman ini bisa di makan, mulai dari akar hingga daunnya. Biasanya akarnya tanaman ini bisa mengembung jika dibiakan melalui biji. Banyak yang menfaatkan umbi tanaman ini untuk dikeringkan sebagai ramuan obat. Daunnya biasa dijual sebagai sayuran. Daun kolesom/ginseng sangat cocok ditumis, dibuat cah (dimasak dengan sedikit air) atau sebagai campuran sayur bening/sup. Rasanya lezat dengan tekstur lembut dan sedikit berlendir. Mengolah sayuran ini harus menggunakan api besar dan cepat karena waranya akan berubah menjadi kehitaman jika terlalu lama di masak.


Belum ada penelitian tentang manfaat kolesom, namun secara turun temurun akar dan daunya dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Sejauh ini baru diketahui bahwa di dalam akar kolesom mengandung zat aktif seperti saponin, flavonoid dan tanin. Yang pasti bagian daun mengandung vitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam mineral penting lainnya.


Teh Sosrodjojo



Jenis Rancangan: Kemasan
Jenis Produk: Minuman
Nama Produk: Teh Sosrodjojo
Nomor daftar legal: 54099
Visual Tampak: Background yang digunakan kemasan ini adalah warna biru tua. Sedangkan warna botol dan warna logo Sosrodjojo berwarna merah. Kemasan ini dibingkai dengan ornamen ukiran berwarna merah. Pada tampak bagian botol terdapat 4 buah tangkai bunga melati.
Merek SOSRO yang sudah dikenal di masyarakat, sebenarnya merupakan singkatan dari nama keluarga yaitu Sosrodjojo yang mulai merintis usaha Teh Wangi Melati pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi. Teh Wangi Melati yang diperkenalkan pertama kali itu bermerek Cap Botol
Pada tahun 1965, Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang sudah terkenal didaerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta.Pada waktu itu, teknik mempromosikan Teh Wangi Melati merek Cap Botol di Jakarta dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa dimana secara rutin beberapa staf yang dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan penonton.Setelah berhasil mengumpulkan penonton cukup banyak, penonton yang ada tersebut dibagikan secara cuma-cuma contoh Teh Wangi Melati merek Cap Botol ( Sekarang disebut teknik Sampling).
Setelah itu, staf yang ada juga mendemokan cara menyeduh Teh Wangi Melati merek Cap Botol untuk kemudian dibagikan agar dapat dicicipi langsung oleh penonton sehingga mereka yakin bahwa ramuan Teh Wangi Melati merek Cap Botol adalah Teh yang memiliki mutu dan kualitas yang baik.Teknik merebus Teh langsung di tempat keramaian itu ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menimbulkan kendala.
Penonton yang sudah berkumpul menjadi tidak sabar dan banyak yang meninggalkan arena demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh tersebut.Untuk menanggulangi kendala tersebut maka sebelum dibawa ke tempat keramaian Teh Wangi Melati merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu di kantor dan dimasukkan ke dalam panci untuk kemudian dibawa dengan kendaraan menuju tempat-tempat keramaian untuk dipromosikan.Namun ternyata teknik yang kedua ini juga masih mengalami kendala, yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak yang tertumpah sewaktu dalam perjalanan karena kondisi kendaraan dan jalan-jalan di Jakarta pada saat itu belum sebaik sekarang.
Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh dikantor kemudian ditaruh didalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah dibersihkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dibawa ketempat tempat kegiatan promosi Cicip Rasa berlangsung. Ternyata cara yang ketiga ini berjalan baik dan terus di pakai selama bertahun tahun.
Setelah bertahun-tahun dilakukan teknik promosi Cicip Rasa, akhirnya pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek Teh seduh Cap Botol yang sudah lebih dulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang keluarga Sosrodjojo.
Untuk kemunculan desain botol pertama, adalah pada tahun 1970 dan desain botol tidak berubah, lebih dari 2 tahun.Untuk desain botol kedua yaitu pada tahun 1972 juga bertahan sampai dengan 2 tahun.Dan pada tahun 1974, dengan didirikan PT. Sinar Sosro di kawasan Ujung Menteng (waktu itu masuk wilayah Bekasi, tetapi sekarang masuk wilayah Jakarta), maka desain botol Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama di Dunia.
Desain yang digunakan cukup mewakili. Dilihat dari ditambahkannya ilustrasi 4 buah tangkai bunga melati, berarti jelas bahwa teh ini mempunyai aroma melati. Kemudian pada kemasan ini juga ditambahkan ornamen yang bernuasa China, ornamen tersebut mengelilingi tampak bagian yang bertuliskan "Teh Sosrodjojo". Merek Sosrodjojo diambil dari nama perintisnya sendiri, yaitu Bapak Sosrodjojo bersaudara.

Teh Tong Tji


Jenis Rancangan: Kemasan
Jenis Produk: Minuman
Nama Produk: Teh Tong Tji
Nomor daftar legal: MD. 341211007017
Visual Tampak: Kemasan ini memakai background bergradasi dari warna merah muda menjadi semakin putih. Di sebelah kanan kemasan terdapat gambar daun teh. Pada bagian bawah terdapat logo perusahaan. Tulisan nana produk terdapat di atas dengan warna font putih.
Teh Tong Tji ini diproduksi oleh Perusahaan Teh Dua Burung yang berada di Slawi.
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman semak Camell sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih

Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.

Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Sejarah masuknya teh ke Indonesia:
Teh dikenal di Indonesia sejak tahun 1686 ketika seorang Belanda bernama Dr. Andreas Cleyer membawanya ke Indonesia yang pada saat itu penggunaannya hanya sebagai tanaman hias.Baru pada tahun 1728, pemerintah Belanda mulai memperhatikan Teh dengan mendatangkan biji-biji Teh secara besar-besaran dari Cina untuk dibudayakan di pulau Jawa. Usaha tersebut tidak terlalu berhasil dan baru berhasil setelah pada tahun 1824 Dr.Van Siebold seorang ahli bedah tentara Hindia Belanda yang pernah melakukan penelitian alam di Jepang mempromosikan usaha pembudidayaan dengan bibit Teh dari Jepang. Usaha perkebunan Teh pertama dipelopori oleh Jacobson pada tahun 1828 dan sejak itu menjadi komoditas yang menguntungkan pemerintah Hindia Belanda, sehingga pada masa pemerintahan Gubernur Van Den Bosh, Teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik Tanam Paksa ( Culture Stetsel ). Pada masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan perdagangan Teh diambil alih oleh pemerintah RI. Sekarang, perkebunan dan perdagangan Teh juga dilakukan oleh pihak swasta.

Sambal Cap Ibu Jari



Jenis Rancangan: Label
Jenis Produk: Makanan
Nama Produk: Sambel Cap Ibu Jari
Nomor daftar legal: SP. 004.01/09.01/97
Visual Tampak: Pada label ini mempunyai background berwarna putih, ditengah-tengah label terdapat ilustrasi tangan yang sedang mengacungkan jempol. Disekeliling ilustrasi tersebut terdapat tulisan merek dan tulisan China. Selain itu juga terdapat ilustrasi cabai berwarna merah mengelilingi ilustrasi jempol.
Sambal adalah saus yang disiapkan dari cabai yang dihancurkan sehingga keluar kandungan airnya dan biasanya ditambah bahan-bahan lain seperti garam, cuka dan terasi. Sambal adalah salah satu unsur khas hidangan Indonesia dan Melayu. Ada bermacam-macam variasi sambal yang berasal dari berbagai daerah.

Bahan-bahan yang paling sering digunakan untuk sambal adalah:
-Adyuma atau habanero. Ini adalah sejenis paprika kecil yang rasanya sangat pedas. Biasanya berwarna kuning.
-Cabai Cayenne. Biasanya berwarna merah dan sangatlah pedas. Banyak paprika yang rupanya mirip.
-Madame Jeanette Cabai yang warnanya kuning atau hijau muda. Sangatlah pedas dan aromatis.
-Cabe Rawit. Cabai yang kecil dan berwarna merah atau hijau. Sangatlah pedas.
-Lombok. Ini bentuknya panjang dan warnanya merah atau hijau. Rasanya biasanya tidak sepedas cabai rawit.

Desain kemasan ini sangat sederhana. Hanya dengan menggunakan background berwarna putih yang menonjolkan warna merah dari ilustrasi cabai dan logo Ibu Jari. Sehingga memberi kesan rasa pedas.

Kuku Bima



Jenis Rancangan: Kemasan
Jenis Produk: Obat Tradisional
Nama Produk: Kuku Bima
Nomor Daftar Legal: TR. 871232451
Visual Tampak: Background yang digunakan berwarna merah. Pada bagian depan kemasan terdapat ilustrasi tokoh pewayangan Bima. Tulisan merk berwarna putih terdapat di bagian atas ilustrasi. Pada bagian kiri bawah kemasan terdapat logo PT Sido Muncul.

PT Sido Muncul adalah pabrik jamu tradisional dengan menggunakan mesin-mesin mutakhir. Berdiri pada tahun 1940 di Yogyakarta, dan dikelola oleh Ny. Rahkmat Sulistio, Sido Muncul yang semula berupa industri rumahan ini secara perlahan berkembang menjadi perusahaan besar dan terkenal seperti sekarang ini.

Pada tahun 1951, keluarga Ny. Rahkmat Sulistio pindah ke Semarang, dan di sana mereka mendirikan pabrik jamu secara sederhana namun produknya diterima masyarakat secara luas. Karena semakin bersarnya usaha keluarga ini, maka modernisasi pabrik juga merupakan suatu hal yang mendesak.

Pada 1984, PT. Sido Muncul memulai modernisasi pabriknya, dengan merelokasi pabrik sederhananya ke pabrik yang representatrif dengan mesin-mesin modern.
Pada 11 November 2000, PT Sido Muncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang lebih luas dan modern. Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan waktu itu, dan pada saat itu pula PT Sido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

Logo Jamu Sido Muncul yang berupa ibu dan anaknya adalah gambar Ny. Rahkmat Sulistio, pendiri Jamu Sido Muncul beserta cucunya, Irwan Hidayat, saat itu berusia 4 tahun. Irwan Hidayat sejak tahun 1972 sampai sekarang adalah Presiden Direktur PT Sido Muncul.

Produk ini memakai tokoh Bima sebagai iconnya. Karena riwayatnya yang dikenal tangguh dan memiliki tubuh yang paling kuat. Merk yang dipakai jamu ini pun berhubungan dengan kisah Bima. Bima memiliki senjata sakti berbentuk kuku. Kuku tersebut bukan sembarang kuku karena memiliki ketajaman yang konon setara dengan 7 pisau cukur baru. Kuku tersebut dinamakan Pancanaka.

Bima (tokoh Mahabharata)

Bima
Relief Sang Bhima (diambil dari "Gerbang Bhima" di Hampi, Karnataka
Devanagari: भीम; भीमसेन
Ejaan Sansekerta: Bhīma; Bhīmaséna
Nama lain: Werkodara; Bhimasena;Bayusuta; Bharatasena;Blawa
Asal: Hastinapura, Kerajaan Kuru
Senjata: Gada
Pasangan: Dropadi, Hidimbi, Walandara

Bima (Sansekerta: भीम, bhīma) atau Bimasena (Sansekerta: भीमसेन, bhīmaséna) adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahābhārata. Ia dianggap sebagai seorang tokoh heroik. Ia adalah putra Dewi Kunti dan dikenal sebagai tokoh Pandawa yang kuat, bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya hatinya lembut. Ia merupakan keluarga Pandawa di urutan yang kedua, dari lima bersaudara. Saudara se'ayah'-nya ialah Wanara yang terkenal dalam epos Ramayana dan sering dipanggil dengan nama Hanoman.
Akhir dari riwayat Bima diceritakan bahwa dia mati sempurna (moksa) bersama ke empat saudaranya setelah akhir perang Bharatayuddha. Cerita ini dikisahkan dalam episode atau lakon Prasthanikaparwa.

Bima setia pada satu sikap, ia tidak suka berbasa basi dan tak pernah bersikap mendua serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri.

Arti Nama
Kata bhīma dalam bahasa Sansekerta artinya kurang lebih adalah "mengerikan". Sedangkan nama lain Bima yaitu Wrekodara dalam bahasa Sansekerta vṛkodara artinya ialah "perut serigala" dan merujuk ke kegemarannya makan.


Bima dalam pewayangan Jawa
Bima adalah seorang tokoh yang populer dalam khazanah pewayangan Jawa. Suatu saat mantan presiden Indonesia, Ir. Soekarno pernah menyatakan bahwa ia sangat senang dan mengidentifikasikan dirinya mirip dengan karakter Bima

Sifat
Bima memiliki beberapa sifat dan perwatakan: gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur serta menganggap semua orang sama derajadnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus (krama inggil) atau pun duduk di depan lawan bicaranya. Bima melakukan kedua hal ini (bicara dengan krama inggil dan duduk) hanya ketika menjadi seorang resi dalam lakon Bima Suci, dan ketika dia bertemu dengan Dewa Ruci. Ia memiliki keistimewaan dan ahli bermain gada (semacam senjata godam) serta memiliki berbagai macam senjata antara lain: Kuku Pancanaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan Bargawasta. Sedangkan jenis ajian yang dimilikinya adalah: Aji Bandungbandawasa, Aji Ketuklindu, Aji Bayubraja dan Aji Blabak pangantol-antol.

Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu: Gelung Pudaksategal, Pupuk Jarot Asem, Sumping Surengpati, Kelatbahu Candrakirana, ikat pinggang Nagabanda dan Celana Cinde Udaraga. Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain: Kampuh atau kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati dan Pupuk Pudak Jarot Asem.

Istri dan Keturunan
Bima sebagai tokoh wayang Jawa
Bima tinggal di kadipaten Jodipati, wilayah negara Amarta. Ia mempunyai tiga orang isteri dan 3 orang anak, yaitu:


  • Dewi Nagagini, berputra (mempunyai putra bernama) Arya Anantareja,

  • Dewi Arimbi, berputra Raden Gatotkaca dan

  • Dewi Urangayu, berputra Arya Anantasena.

Menurut versi Banyumas, Bima mempunyai satu istri lagi, yaitu Dewi Retokotowati, berputra Srenggini (Gagrag Banyumasan).

Jamu, ya jagalah dirimu
"Capek?" sergah seorang bintang sinetron ganteng kepada teman seprofesinya. "Tapi aku enggak pernah dan enggak boleh capek. Makanya, minum...," tambahnya. Memang cuma sekilas, tapi iklan tadi bak gambaran riil masyarakat Indonesia "modern" yang selalu ingin ngejos dan bugar sepanjang waktu.
Memang, makin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan suatu masyakarat, kian hebat pula keinginan untuk tampil lebih prima secara fisik. Apalagi belakangan, pilihan "pendongkrak" stamina makin bervariasi. Buat yang menghindari obat-obatan konvensional (kimiawi), jamu bisa menjadi alternatif. Mulai jamu penghilang pegal linu seperti sehat lelaki atau sehat wanita, hingga penjaga kejantanan dan keperkasaan di ranjang.
"Sebenarnya, produk kesehatan sejenis, baik yang konvensional maupun tradisional dapat diminum secara berdampingan," ujar Maria Marosa, manajer Litbang PT Sido Muncul. Itu karena khasiatnya kurang lebih sama, untuk merangsang tubuh membentuk kekebalan, memperlancar sirkulasi darah, dan menambah daya tahan fisik. Namun, bagi yang fanatik pada bahan-bahan alami, ramuan jamu yang sebagian besar menggunakan bahan dari herbal tentu lebih kena di hati.
Belakangan, jamu-jamu penambah stamina memang muncul bak cendawan di musim hujan. Pabrik jamu besar punya jagoan masing-masing.
"Air Mancur" misalnya, punya Ralinu, Jamu Stamina, Benkwat, Sehat Lelaki, Kolasom, serta Kuat Majun. Sementara, "Jamu Jago" mengeluarkan di antaranya Esha, Sehat Pria, dan Sehat Wanita. Pabrik raksasa lainnya, "Sido Muncul" punya andalan Sehat Pria, Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima TL Plus Tribulus, Libidione, dan Biogenesis.
Daftar tadi baru datang dari the big players. Kalau ditambah dengan produk sejenis bikinan ratusan pabrik berskala sedang dan kecil di seantero Nusantara, daftar tadi bisa makin panjang. Produk generik bertajuk Jamu Sehat Lelaki dan Jamu Sehat wanita sebagai misal, jumlahnya boleh jadi puluhan, bahkan ratusan. Beragam merek dengan spesifikasi nyaris serupa bisa didapat dengan mudah di kios-kios jamu.
Soalnya, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Ditjen POM) memang membuka lebar kesempatan bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, guna membuat Sehat Lelaki dan Sehat Wanita versi masing-masing. Asal namanya tetap generik dan formulanya mengikuti aturan Ditjen POM. Penyeragaman bahan dan teknik pembuatan dilakukan untuk memudahkan pengawasan mutu. Maklum, nama Sehat Lelaki dan Sehat Wanita bak sama tuanya dengan sejarah jamu itu sendiri.
Mirip-mirip dengan definisi menjaga stamina versi energy drink dan obat-obatan konvensional. Makna kata sehat dan bugar yang dijual ramuan-ramuan tradisional itu pun sangat bervariasi. Mulai sekadar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh secara umum, seperti: mengembalikan kebugaran tubuh setelah bekerja keras, mengembalikan energi dan konsentrasi, juga meningkatkan stamina untuk melakukan berbagai pekerjaa yang memerlukan energi ekstra.
Selain itu, ramuan sehat ala nenek moyang itu umumnya juga menawarkan peningkatan daya tahan tubuh terhadap beragam penyakit, menjaga penampilan agar selalu fresh dan awet muda, memelihara dan meningkatkan tenaga potensial pria, serta berfungsi sebagai tonik yang diminum saban hari. Pendek kata, segala aspek untuk membuat tubuh bugar sepanjang hari ada disini. Tinggal pilih mana yang paling sesuai dengan aktivitas yang dijalani.
Namun, yang paling mendapat sambutan pasar, barangkali khasiat jamu-jamu itu dalam meningkatkan kualitas "permainan" di atas ranjang. Konon, ehem, jika diminum secara teratur, tingkat kesuburan, libido, dan kemampuan seksual akan meningkat.
Perbedaan tafsir "stamina" ini membuat produk ramuan sehat yang beredar secara garis besar juga terbagi dua. Untuk menjaga kebugaran secara umum, jamu Sehat Lelaki, Sehat Wanita, Balinu, Jamu Stamina, dan sejenisnya jelas lebih pas. Produk yang disebut paling akhir, oleh pembuatnya PT Air Mancur bahkan dipromosikan cocok untuk atlet, yang setiap hari bergulat dengan aktivitas menguras tenaga. Namun, kalau ingin menjaga dan menguatkan stamina dalam "cakrawala berbeda", jamu Esha, Kolasom, Kuat Majun, Libidione, serta keluarga besar Kuku Bima mestinya lebih ngejos.
Dari namanya saja (bayangkan Kuat Majun atau Libidione) sudah tercium kiraa-kira khasiatnya. Bicara soal nama, para produsen jamu punya prinsip sendiri. Berbeda dengan energy drink atau obat konvensional, penghasil ramuan tradisional selalu mengekspresikan mereknya sedekat mungkin dengan image yang hendak diraih. Itu sebabnya, nama Sehat Lelaki dan Sehat Wanita menjadi nama generik yang dipakai semua pabrik jamu, termasuk para produsen besar.
Mereka tak sepakat dengan Shakespeare yang bilang: "apalah artinya sebuah nama." Lantaran nama harus berhubungan langsung dengan permasalahan konsumen. Ping Hantono, direktur PT Air Mancur, perusahaan yang omzetnya konon mencapai Rp 60 -70 miliar per tahun, juga mengakui pentingnya mengarahkan konsumen, agar langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Jamu pegal linu keluaran Air Mancur misalnya, dinamai Ralinu, dekat dengan nama penyakitnya.
Masih soal kehebatan nama, cerita menarik datang dari Kuku Bima, brand yang sudah melahirkan tiga varian turunan (tipe Ginseng, TL, dan TL Plus Tribulus). Uniknya, saat keempat tipe itu dilempar ke pasar secara bersamaan, ternyata keempatnya tak saling mengganggu. "Pangsa pasarnya malah meluas. Itu sebabnya, brand lama tetap kami pertahankan dan tidak berhenti diproduksi. Peminatnya masih tetap besar," kata Maria Marosa.
Pada kasus Kuku Bima, tiap varian dibuat dengan spesifikasi kandungan berbeda-beda. Kuku Bima standar merupakan hasil kolaborasi meniran dan pasak bumi, Sedangkan seri Ginseng, tentu saja dilengkapi ginseng. Seri berikutnya, TL, selain berginseng, ditambahi kuda laut. Keluarga Kuku Bima paling mutakhir, TL Plus Tribulus menggabungkan meniran, pasak bumi, ginseng, kuda laut, dan tribulus.
Baik Air Mancur, Jamu Jago, maupun Sido Muncul --sama seperti pabrik-pabrik berskala menengah dan kecil lainnya, memang memanfaatkan bahan-bahan alami. Terutama ekstrak tanaman, yang di Ditjen POM diberi kode TR. Pasak bumi misalnya, dipercaya dapat meningkatkan kerja saraf-saraf motorik, termasuk yang ada di "senjata" kaum pria. Sedangkan ginseng diyakini bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah.
Ada juga tribulus yang dapat meningkatkan hormon luteinizing, sebelum akhinnya berubah menjadi testosteron. Bahan-bahan lain yang mudah ditemui pada jamu penjaga stamina adalah Ginko biloba yang dipercaya mampu memperlancar peredaran darah dan mencegah pengentalan darah. Ada juga damiana, yang seperti kuda laut, banyak dipakai sebagai afrodisiak, oyster dan kola nut yang berguna untuk meningkatkan libido, serta saw palmetto yang kerap dipakai untuk memelihara kesehatan prostat.
Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah ramuan bahan-bahan tadi bisa diandalkan dari segi medis? Sepanjang proses produksinya jelas dan mengikuti standar Departemen Kesehatan, keraguan mestinya bisa dihilangkan. Kecuali, seperti obat apa pun jenisnya, dikonsumsi secara berlebihan. Di pabrik besar, jamu-jamu tadi bahkan diuji dulu, baik secara klinis (berdasarkan manfaat) maupun toksisitas (berdasarkan khasiat).
Upaya menggodok jamu dengan menggunakan fasilitas modern itu, menunut Ping Hantono, wajib dilakukan. "Mereka selalu ingin tahu, bagaimana mekanisme kerjanya. Termasuk bagaimana jamu-jamu tadi dapat menyembuhkan," kata eksekutif puncak Air Mancur itu. Saat ini, PT Air Mancur memiliki laboratoriuin farmakologi, pharmacognosy & photochemical, mikrobiologi yang sudah diakreditasi Ditjen POM.
Air Mancur juga telah menggunakan jasa tenaga medis untuk menguji produknya, jauh sebelum pemerintah mewajibkan masuknya kalangan kedokteran ke pabrik jamu. Mereka juga salah satu pabrik jamu pertama di Indonesia yang berhasil merumuskan standar mutu produknya. Standar Air Mancur (SAM) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1975 itu menjadi patokan proses produksi, sejak penyeleksian bahan, pembersihan, pencampuran, pemrosesan, hingga pengemasan.
Apa yang dilakukan Air Mancur, menurut Maria Marosa, juga dilakukan Sido Muncul. Guna menjaga kualitas, produsen yang bermarkas di Semarang itu juga menggunakan jasa penguji tim dokter. "Kalau bahan-bahan yang digunakan dapat ditelaah secara ilmiah dan mekanismenya jelas, masyarakat akan semakin menerima keberadaan jamu. Apalagi kalau teknologi pengolahannya mendukung dan higienis," terang Mana.
Ambil contoh, tes terhadap Kuku Bima. Uji toksisitas subkronis yang dilakukan menunjukkan, jamu kuat ini aman dikonsumsi untuk jangka panjang, sedangkan uji manfaatnya mendata peningkatan hormon luteinizing, testosteron, dan derajat ereksi pria hingga 80%. Selain itu, masih ada uji hispatologi atau pemeniksaan organ tubuh yang dapat dimasuki produk yang bersangkutan. Hasilnya, aman untuk dimakan. Baru setelah lulus tiga tes tadi, sang Kuku dipasarkan.
Jalan jejamuan penguat stamina menjadi tuan rumah di negeri sendiri makin terbuka. Sempit dan lapangnya jalan itu tergantung pada masyarakat, apakah ramuan nenek moyang itu lebih bisa mereka percaya ketimbang energy drink atau Viagra.

Puyer No. 16





Jenis Rancangan: Kemasan

Jenis Produk: Obat-obatan

Nama Produk: Puyer No. 16

No. daftar legal: D.2615574

Visual Tampak: Background yang digunakan adalah warna kuning. Kemudian pada bagian tengah kemasan terdapat ukiran Jawa dengan logo Bintang Tujuh berwarna merah ditengah-temgah ukiran. Pada bagian atas kemasan terdapat tulisan logo Bintang Toedjoe berwarna putih diatas bentuk pita memanjang berwarna merah.



PT Bintang 7 didirikan di Garut, Jawa Barat pada tanggal 29 April 1946 oleh Tan Jun She (seorang sinshe), Tjia Pu Tjien, dan Hioe On Tjan. Dipilihnya nama Bintang 7 adalah sesuai dengan jumlah anak perempuan yang dimiliki oleh Tan Jun She yaitu 7 orang.
Pada waktu itu, dengan alat-alat yang sederhana dan memperkerjakan beberapa orang karyawan, PT Bintang 7 berhasil memproduksi obat-obatan yang dijual bebas guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan obat. Salah satu obat yang diproduksi sejak berdirinya adalah puyer No. 16 (Obat Sakit Kepala No. 16) yang sampai saat ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan diekspor ke beberapa negara.


Empat tahun sejak didirikan, PT Bintang 7 pindah dari Garut ke kawasan Krekot, Jakarta, dan pada tahun 1974 PT Bintang 7 kembali pindah ke kawasan Cempaka Putih, JAKARTA. Pada tahun 1970-an ini PT Bintang 7 mulai memproduksi obat resep dokter.
Pada tahun 1985, PT Bintang 7 dibeli oleh Kalbe Group dan berkembang dengan pesat. Tahun 1990 produk2 PT Bintang 7 mulai diekspor ke mancanegara. Sejalan dengan peningkatan produksinya, lokasi di kawasan Cempaka Putih sudah tidak memadai lagi, sehingga pada tahun 1993 PT Bintang 7 pindah ke kawasan industri Pulogadung, menempati area seluas 12.000 meter persegi. Lalu September 2002, Head Office pindah ke Pulomas, pabrik tetap di Pulogadung. Di area yang ditempati sampai sekarang ini, selain pabrik juga terletak kantor pusat PT Bintang 7.


Saat ini , dengan memperkerjakan lebih dari 1000 orang karyawan, PT Bintang 7 merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yang tidak hanya memproduksi obat-obatan, melainkan juga memproduksi suplemen makanan dan fitofarmaka.

Layout Puyer ini didominasi dengan warna merah dan kuning. Warna merah memiliki arti kebahagiaan dan keberuntungan bagi masyarakat China. Sedangkan warna kuning merupakan warna ‘simbolik’ bagi orang China. Selain itu warna oranye juga menekankan produk yang tidak mahal. Ukiran yang ada di tengah dipengaruhi oleh ukiran khas Jawa.
SEJARAH UKIRAN
Ukiran kayu atau di seni ukir merupakan seni pertukangan tangan yang menjadi satu tradisi dalam masyarakat Nusantara (berawal dari suku bangsa melayau> sejak zaman dahulu yang berkembang secara turun-temurun. Seni ukir akan memperkenalkan teknik dan motif bunga ukir yang menjadi ciri khas ukiran Melayu tradisional. Menghasikan sebuah karya seni ukir memerlukan kemahiran, juga kemampuan memilih kayu, memproses kayu, memilih dan melukis motif ukiran hingga mengukir silat dengan menggunakan pemahat dan pisau wali.
SEJARAH PERKEMBANGAN UKIRAN KAYU
Sukar untuk melihat catatan untuk mengetahui sejarah awal ukiran kayu. Namun demikian catatan sejarah dari perjumpaan di zaman batu Neolitik di Asia Tenggara menunjukkan terdapatnya pengukir-pengukir handal telah wujud di zaman dahulu. Ini terbukti ukiran yang terdapat pada belanga, gelang, kendi dan pinggan mangkuk.
Sejarah awal mengenai ukiran kayu di negara ini boleh diketahui setelah kita membaca buku Sejarah Melayu atau Sulalatus Salatin. Buku yang dikarang oleh Tun Sri Lanang itu ditulis pada abad ke-17. Dalam tulisan Tun Sri Lanang, tercatat keindahan seni bina istana Sultan Mansur Syah yang memerintah Melaka pada tahun 1459 hingga tahun 1477. Istana berukir indah itu digelar oleh rakyat Melaka sebagai 'Istana Hawa Nafsu'.

Seni ukir di negara ini telah pun berkembang lebih awal lagi daripada catatan Tun Sri Lanang, namun tidak ada catatan mengenainya.

Satu lagi catatan silam mengenai seni bina ialah Hikayat Misa Melayu. Dalam hikayat itu digambarkan mengenai seni ukir di istana yang terletak di Pulau Indera Sakti, sebuah tempat di Kuala Sungai Kinta, Perak Darul Ridzuan semasa pemerintahan Sultan Iskandar Zulkarnain (1756 - 1780).

Di negeri Kelantan, Terengganu dan Pahang dan Kedah adalah negeri yang mempunyai pengukir dari turun temurun. Dikata bahawa kebanyakan ukiran kayu adalah terpengaruh dengan motif ukiran negara Siam, kerana pada suatu masa dahulu negeri ni di bawah pengaruh Siam. Ini adalah berdasarkan corak ukiran masjid, wakaf, istana dan rumah-rumah lama banyak persamaan dengan seni ukir negeri Siam. Tidak menghairankan kalau dikatakan bahawa seni ukir di negara ini telah didatangi dari selatan negeri Thailand yaitu Patani.

Abon Sapi Tunggal



Jenis rancangan: Label
Jenis produk: Makanan
Nama produk: Abon Sapi Tunggal
Visual Tampak: Memiliki warna dasar merah dengan tulisan berwarna hitam. Pada bagian sisi kiri label terdapat ilustrasi kepala sapi

Abon adalah daging cincang yang telah dihaluskan, dididihkan, dan kemudian digoreng. Penampilanya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitaman. Abon tampak seperti serat, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering. Daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari sapi, sehingga orang mengenal 'abon sapi'. Sumber lain yang digunakan adalah ayam atau babi. Tapi terkadang ada juga abon yang dibuat dari daging ikan, ataupun daging ular.

Cara pembuatan abon:
Kegiatan praktek pembuatan abon dimulai dari merebus daging sampai empuk dan sampai habis airnya. Setelah empuk daging ditumbuk / dipukul-pukul dan diurai (disuwir-suwir). Bumbu yang telah disiapkan digiling sampai halus. Kemudian bumbu tersebut dicampurkan ke dalam daging yang sudah diuraikan tadi. Selanjutnya santan dituangkan kedalamnya dan direbus lagi dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga santanya habis / menyatu. Dan daging yang sudah halus tadi digoreng dengan minyak kelapa panas dan diaduk-aduk dengan cepat. Setelah kering betul daging diangkat. Daging yang telah digoreng kering, kemudian dipres untuk mengeluarkan semua minyaknya. Kemudian dibiarkan sampai dingin dan akhirnya dimasukkan kedalam kemasan kantong plastik yang sudah diberi label.

Pada kemasan ini menggunakan ilustrasi sapi, yang sudah jelas memiliki arti bahwa abon ini terbuat dari daging sapi.